Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016)

Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016) - Hallo sahabat CONTOH WEBSITE AGC, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel feature article, Artikel movie explanations, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016)
link : Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016)

Baca juga


Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016)

Udah kayak kitab suci aja kadang sebuah film sarat simbolisme sehingga penonton harus berusaha menafsirkannya. Film yang disutradarai fashion designer, Tom Ford, Nocturnal Animals adalah salah satunya. Film ini sendiri sebenarnya merupakan adaptasi dari novel Austin Wright berjudul Tony & Susan. Biarpun dapet review yang tidak selalu positif, I still think Nocturnal Animals is one of the best movie last year. This movie is so intense, the cast is amazing, and its visual is so stunning and beautiful. Review filmnya sendiri sudah pernah saya tulis beberapa hari lalu. Bisa dibaca disini. 

Walaupun Tom Ford memasukkan beberapa elemen-elemen yang merupakan simbolisme dan metafora dalam karyanya ini, Nocturnal Animals sebenarnya film yang mudah dicerna (jauh lebih rumit Mulholland Drive yang bikin pusing itu!). Yang bikin penonton agak bingung mungkin endingnya yang akan membuat beberapa orang mikir, "Hah? Gitu doank? Maksudnya apa?" (ini soalnya saya mikir gitu sih. Bengong ketika tiba-tiba film berakhir dan credit pun mulai bergulir, and then i was like "What the f-? That's all?"). Jadi, di sini saya akan mencoba memberi interpretasi versi saya soal film ini. So, this article contains major spoilers.

The Plot


Untuk memahami Nocturnal Animals, kita perlu mengkaji ulang (*duh bahasanya kayak tugas akhir*) bahwa film Nocturnal Animals mempunyai 3 plot sebagai berikut :

1. THE REAL WORLD : kehidupan Susan (Amy Adams) di kehidupan nyata. Ia pemilik art gallery, tidak bahagia dengan kehidupan pernikahannya (suaminya ganteng dan sukses tapi selingkuh), dan karir dirinya pun menurun. Intinya, she's miserable. Ia kemudian mendapatkan draft novel dari mantan suami pertamanya, Edward (Jake Gyllenhaal). 

2. THE NOVEL : Novel yang ditulis Edward menceritakan Tony (Jake Gyllenhaal) bersama istrinya (Isla Fisher) dan anak perempuannya mengendarai mobil malam-malam di tengah jalanan antah berantah ketika tiba-tiba mobilnya dicegat tiga orang berandalan jahat, Ray (Aaron Taylor-Johnson), Lou dan Turk. Ketiganya kemudian menculik istri dan anak perempuan Tony, memperkosa dan membunuhnya, dan meninggalkan Tony di tengah gurun. Dibantu seorang polisi Bobby Andes (Michael Shannon), Tony berusaha melacak Ray dan teman-temannya. Pada akhirnya Tony membunuh Ray namun ia sendiri meninggal karena kecelakaan dari pistolnya sendiri. 

3. THE FLASHBACK : Sambil membaca novelnya, Susan kembali mengingat masa lalunya dengan sang mantan suami, Edward. Bagaimana mereka berjumpa, jatuh cinta, bagaimana ibu Susan tidak menyetujui hubungannya dengan Edward, bagaimana Susan dan Edward bertengkar, bagaimana Susan memutuskan berpisah dan menjalin affair dengan pria lain dan akhirnya mengaborsi anaknya dengan Edward.

Apa Relevansi Novel Dengan Kisah Hidup Susan/Edward?

Apa yang saya suka dari Nocturnal Animals adalah karena film ini berhasil menggabungkan 2 hal: genre suspense dan drama percintaan. Sekilas memang novel Edward yang bernuansa noir-crime ini tidak berhubungan apa-apa dengan plot utamanya: kisah percintaan Edward dan Susan. Namun, sebenarnya novel ini ditulis karena Edward terinspirasi oleh Susan dan merupakan simbolisme dari kisah percintaan mereka yang berakhir brutal. 

Ingat dialog ini ketika Susan dan Edward masih bersama dan mereka bertengkar?
Susan : "I think you should write about something other than yourself,"
Edward: "Nobody writes about anything but themselves,"
So at this point, clearly this novel is an expression of Edward's lost and grief. 

Lalu Bagaimanakah Hubungannya?


Jadi kita sudah bisa sepakat bahwa novel thriller-intense yang seru itu merupakan simbolisme dari gagalnya hubungan Susan dan Edward. Tokoh-tokoh dalam novel tersebut merupakan fiksi (nama Edward menjadi Tony), namun Susan yang membaca dan menghayati ceritanya memasukkan unsur kehidupan personalnya kepada jalan cerita novelnya. Jalan cerita dalam novel dan kehidupan nyata juga memiliki keterkaitan yang dieksekusi dengan manis oleh Tom Ford
  1. Susan membayangkan karakter Tony Hastings adalah Edward (sama-sama diperankan oleh Jake Gyllenhaal), sedangkan istri Tony, Laura, diperankan oleh Isla Fisher (yang suka disangka mirip dengan Amy Adams. Good cast!). Nama keluarga mereka adalah Hastings, nama kota asal Susan dan Edward. Laura memiliki rambut warna merah, sama dengan warna rambut Susan. 
  2. Tokoh-tokoh lain dalam novel Edward merupakan simbolisme tertentu. Ray Marcus (Aaron Taylor-Johnson) yang merupakan pembunuh dan pemerkosa merupakan simbol dari Susan yang realis dan meninggalkan Edward karena affair dengan pria lain dan mengaborsi anaknya dengan Edward. Bobby Andes (Michael Shannon) yang membantu Tony adalah alter ego dari karakter Edward sendiri.
  3. Perhatikan ada beberapa elemen properti kecil yang menunjukkan keterkaitan antara cerita dalam novel dengan kisah hubungan mereka. Sofa merah yang diduduki Susan saat adegan bertengkar dengan Edward sama dengan sofa merah tempat ditemukannya jenazah Laura dan anak perempuannya. Perhatikan juga mobil hijau pada adegan Susan dan Edward berpisah, sama dengan mobil yang digunakan Ray Marcus.
  4. Bisa dikatakan novel thriller itu merupakan perwujudan emosi dan rasa sakit hati Edward karena ditinggal oleh Susan. Jadi kita bisa memaknai sebagai berikut : kematian istri dan anak perempuan Tony merupakan simbolisme bagaimana Edward harus kehilangan Susan yang ia cintai dan anak mereka yang diaborsi. Ray, merupakan simbol dari Susan yang "jahat" dan meninggalkan Edward. 
  5. Fiksi merupakan sebuah "pelarian". Dalam hal ini Edward saya maknai melarikan rasa sakit hati dan balas dendamnya dengan menuliskan novel Nocturnal Animals ini. Sedikit cerita pribadi; I remember when I broke up with my ex, then I made up a story in my mind to create such a revenge pleasure. Tapi ya begitulah... balas dendam ini ga mungkin donk saya wujudkan di dunia nyata. Di kehidupan nyata palingan saya cuma bisa nangis lalu move on. Namun saya bisa melampiaskan "balas dendam" saya dalam karya fiksi and people will okay with it. Inilah yang saya maksud: Edward melampiaskan rasa marahnya dalam bentuk pembalasan dendam melalui cerita - atau seni - yang ia buat. He is a creative person, tho. 

The Ending


Ending Nocturnal Animals menceritakan Susan yang menemui Edward di restoran, namun Edward tidak kunjung datang. Lalu the end. Deng.

So, what the hell is that supposed to mean?

Saya menginterpretasinya sebagai berikut. Susan di kehidupan saat ini tidak bahagia dengan pilihan hidupnya : suaminya berselingkuh, anaknya entah dimana, karirnya meredup, dan ia kekurangan tidur. Namun lantas ia membaca novel Edward, which is a good novel, dan ini membuat Susan kembali bernostalgia mengingat masa lalunya dengan Edward. Ia teringat pertemuan mereka yang manis di New York, teringat bayangan ketika mereka masih bersama, hingga bagaimana perasaan bersalahnya karena telah menyakiti mantan suaminya itu. Novel Edward mampu membawa Susan menghayati kisahnya, dan pada akhirnya ia merasa bersimpati dengan karakter Tony  - yang menurut perspektifnya mewakili sosok Edward. Selesai membaca novel, Susan mengenang kembali perasaannya kepada sang mantan suami, menyesali bahwa ia telah menyakiti Edward, dan memiliki secercah harapan bahwa Edward masih mencintainya. Edward tidak pernah menikah lagi, dan toh novel itu didedikasikan untuknya bukan? 

Sebelum bertemu dengan Edward, ditampilkan scene ketika Susan bercermin mengenakan pakaian hijau yang seksi. Ia melepas cincin pernikahannya, yang artinya ia berharap pertemuannya dengan Edward akan menjadi pertemuan yang romantis. Ia juga menghapus lipstik bold color-nya, yang bagi saya ini merupakan gestur bahwa Susan ingin melepaskan topeng "kesempurnaannya". Baginya, Edward adalah pria yang bisa menerima dirinya apa adanya, menerima ketidaksempurnaannya. Well, as a woman, to not wearing a make up in front of a guy means that we feel comfortable around him. It's like sharing our insecurities, and knowing that the guy still loves you... is such a greatest feeling in the world. Jadi, Susan menemui Edward dengan penuh harapan di tengah kehidupannya yang amburadul. 

But then Edward didn't show up. So it means.... Edward doesn't care anymore about Susan. Edward begitu hancur ketika ditinggal Susan, namun ia mengekspresikan rasa sakit dan kesedihannya dalam bentuk novel (seni). Ia telah jadi penulis novel yang sukses. He finally had a closure for their relationship. Ending novel yang menggambarkan kematian Tony boleh jadi merupakan simbolisme Edward yang sudah move on, melanjutkan hidup, dan melupakan sang mantan istri. Sedangkan Susan sebaliknya, tidak bahagia dengan kehidupan yang ia jalani saat ini. Dan di saat Susan merasa memiliki sepercik spark atau harapan, yaitu Edward - well Edward justru jadi orang yang menghancurkan satu-satunya harapan Susan. So in the end, it's a sweet revenge from Edward. Karma for Susan. 

Good job, Edward!


Demikianlah Artikel Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016)

Sekianlah artikel Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016) dengan alamat link https://contohwebsiteagc.blogspot.com/2017/03/penjelasan-film-nocturnal-animals-2016.html

0 Response to "Penjelasan Film Nocturnal Animals (2016)"

Posting Komentar